Oleh: hermanussugianto | Mei 5, 2008

Bahaya Mengancam Lewat MSG

indosiar.com – Meski pemerintah sudah mengeluarkan undang-undang yang melarang produksi dan peredaran makanan yang tidak memenuhi standar kesehatan, namun dalam kenyataannya beragam jenis makanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya masih beredar di pasaran.

Salah satu bahan penyedap makanan yang kerap dikonsumsi masyarakat adalah Monosodium Glutamate (MSG) atau yang biasa disebut vetsin atau michin. Ternyata dibalik kenikmatan vetsin atau MSG ini, disinyalir berbahaya bagi kesehatan tubuh terutama kesehatan anak-anak.

MSG adalah garam natrium (sodium) dari asam glutamat (salah satu asam amino non-esensial penyusun protein). MSG dijual sebagai kristal halus berwarna putih, dan penampakannya mirip gula pasir atau garam dapur.

Glutamate adalah asam amino (amino acid) yang secara alami terdapat pada semua bahan makanan yang mengandung protein. Misalnya, keju, susu, daging, ikan dan sayuran. Glutamate juga diproduksi oleh tubuh manusia dan sangat diperlukan untuk metabolisme tubuh dan fungsi otak. Setiap orang rata-rata membutuhkan kurang lebih 11 gram Glutamate per hari yang didapat dari sumber protein alami.

Monosodium Glutamate adalah zat penambah rasa pada makanan yang dibuat dari hasil fermentasi zat tepung dan tetes dari gula beet atau gula tebu. Ketika MSG ditambahkan pada makanan, dia memberikan fungsi yang sama seperti Glutamate yaitu memberikan rasa sedap pada makanan. MSG sendiri terdiri dari air, sodium dan Glutamate.

Secara sederhana MSG dibagi menjadi dua jenis, yakni alami dan buatan. MSG yang alami sehat untuk dikonsumsi. Sedangkan yang buatan, dan justru banyak beredar, sangat berpotensi mendatangkan gangguan kesehatan.

Jika digunakan secara berlebihan, MSG mempunyai efek negatif terhadap tubuh. 12 gram MSG per hari dapat menimbulkan gangguan lambung, gangguan tidur dan mual-mual. Bahkan beberapa orang ada yang mengalami reaksi alergi berupa gatal, mual dan panas. Tidak hanya itu saja MSG juga dapat memicu hipertensi, asma, kanker serta diabetes, kelumpuhan serta penurunan kecerdasan.

Sebelum tahun 60-an MSG digunakan golongan masyarakat baik ibu rumah tangga maupun restoran di Cina, Jepang, Korea, Thailand, Vietnam dan Myanmar. Takarannya pun sangat kecil sekali, yakni 1-2 korek kuping (setara dengan 30-60 Mg) untuk setiap porsi masakan ala Cina, mie atau bakso. pangsit. Makanan tradisionel dan lokal asli tidak menggunakan sama sekali, karena sudah terasa lezat dan gurih oleh ramuan bumbu rempah.

Pada dasarnya MSG tidak dibutuhkan untuk jenis masakan Indonesia karena sudah banyak bahan bahan yang membuat lezat pada makanan Indonesia, jika ditambah lagi MSG maka itu berarti berlebihan. Disamping itu, MSG berfungsi mengintensifkan rasa gurih dari produk daging dagingan
utamanya.

Jika pun diperlukan pengganti MSG biasanya adalah yeast extract (ekstrak khamir), atau moromi (hasil fermentasi kedele) atau bubuk kecap. Untuk itu, demi kesehatan tubuh kita terutama anak-anak, hindari penggunaan MSG yang berlebihan dalam masakan dan makanan dan sebaiknya mengganti penyedap masakan anda dengan garam dan gula atau tidak memakainya sama sekali.(berbagai sumber/Idh)

*dikutip secara utuh dari Indosiar Dot Com 18/8/2003


Tanggapan

  1. Selain uraian efek samping dari penggunaan MSG saya yakin dan pasti bahwa MSG juga sebagai penyebab RADANG TENGGOROKAN yang pernah sering saya alami saat saya suka mengkonsumsi makanan mengandung MSG dari nasi goreng,chinese food dan sebagainya.Dua tahun yg lalu saya berhenti menggunakan dalam aneka makanan dan hasilnya saya tidak pernah terserang radang tenggorokan.

    Jadi bukan makanan apapun penyebab sakit tetapi MSG dalam makanan penyebabnya.

  2. Thanx Infonya

  3. thanx ya………….
    informasinya………………..

  4. Makasih infonya……

  5. kalo saya emang anti msg karena setiap makan makanan yang mengandung msg kepala saya jadi pusing…………

  6. waw…aku suka makan jajan. gimana dund?

  7. wah, avatarku keren juga ^_-

  8. Makasih infonya .. boleh saya copas ??

  9. silakan saja lah

  10. untung sekarang dah menjauh dari msg, kasian ma anak….

  11. makasih ea……………. atas infonya…………………

  12. makanan tanpa MSG juga enak kok, ayo kampanyekan Indonesia bebas MSG!

  13. Trimakasi infone

  14. makasih atas infonya boleh saya copy? buat ibu saya biar pikirannya terbuka karena selama ini ibu saya suka berlebihan dalam menambahkan MSG ke maskannya.

  15. lho kok gitu
    padahal juga banyak riset yang menyatakan bahwa msg bukan penyebab berbagai penyakit
    trus yang betul yang mana donk……????

  16. ayoo bun..beralih ke non msg. Di Indonesia dan pertama di Indo, kaldu dan bumbu organik, tanpa msg, tanpa pewarna..silakan kunjungi situs kami untuk keterangan lebih lanjut…
    tx infonya

  17. haiyyaaa………. tak baca di wikipedia and other sources…. kayaknya imbang banget antara efek negatif n positif MSG… so pintar2 qta kalee yee….

  18. Ayah saya sejak menghindari vetsin, jarang sakit kepala, dan tensi darahnya cenderung stabil. Kalau ada penelitian yang menganggap vetsin itu aman, saya curiga “riset” tersebut mungkin disponsori oleh pabrik vetsin.

  19. Setuju utk kurangi konsumsi msg,klo drmh sy sndiri mah udh gada vetsin..
    Cm emang susah utk ngasi tau para ortu yg sejak jaman dl udh pake vetsin di stiap masakanx.Aduh sampe telor dadar ato sambel ulek aja dipakein vetsin,fiuh..

  20. WAH, PENJAJAHAN DALAM DUNIA MAKANAN DAN BERBAGAI ASPEK LAINNYA. NAUDZUBILLAH.

  21. @Edwin Pangka says : Ayah saya sejak menghindari vetsin, jarang sakit kepala, dan tensi darahnya cenderung stabil. Kalau ada penelitian yang menganggap vetsin itu aman, saya curiga “riset” tersebut mungkin disponsori oleh pabrik vetsin.
    ….?
    brarti kalo ada “riset” menganggap vetsin itu “tdk aman” curiga juga di sponsori oleh pabrik non-msg (competitor) donk…??? mau smp kpn berpikiran bgitu bos?? hehe..

  22. untuk tambahan wawasan
    http://www.naturalnews.com/020550.html

  23. 12 gram MSG per hari dapat menimbulkan gangguan lambung, gangguan tidur dan mual-mual

    adakah yang sanggup mengkonsumsi MSG sebanyak itu dalam asupan makanannya? padahal Singapura yang pengkonsumsi tertinggi hanya 1600 gram per tahun, alias 4,4 gram per hari. Indonesia jauh di bawahnya hanya 300 gram per tahun itu tidak sampai 1 gram per harinya


Tinggalkan Balasan ke kakCipa Batalkan balasan

Kategori